Kegiatan Sosialisasi/Penyuluhan Keselamatan Lalu Lintas Jalan Bagi Anak Usia Dini/SALUD 2023

Sumber Gambar :

Serang,-Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten, mengajak seluruh pemangku kepentingan terkait yang memiliki perhatian terhadap isu keselamatan jalan, memanfaatkan usia emas anak, untuk memberi pendidikan tentang bagaimana berlalu lintas yang baik dan berkeselamatan.

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten, saat membuka Kegiatan sosialisasi /penyuluhan Keselamatan Lalu Lintas Jalan Bagi Anak Usia Dini, (SALUD) di MI Nurul Falah Petir Kabupaten Serang, yang diselenggarakan Dinas Perhubungan Provinsi, pada Seksi Bina Keselamatan Jalan, Selasa (16/5).

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten mengatakan, pendidikan sadar berlalu lintas sejak usia dini penting untuk dilakukan sebagai landasan pembangunan karakter manusia yang berkeselamatan dalam bertransportasi. Diharapkan, anak-anak dapat memahami apa arti berlalu lintas yang baik dan memberikan contoh kepada orang-orang terdekatnya bahkan ke orang yang lebih dewasa. “Pendidikan SALUD memanfaatkan masa emas anak-anak dengan harapan dapat memberikan pengalaman yang membekas di hatinya dan dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keselamatan berlalu lintas, membutuhkan suatu gerakan sadar berlalu lintas sejak usia dini yang dilakukan dengan format yang menarik dan dilakukan secara konsisten.

Oleh karenanya, Dinas Perhubungan Provinsi Banten, mengajak pemangku kepentingan terkait seperti: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kepolisian, pemerintah daerah kabupaten/kota, akademisi, dan pemerhati anak untuk berkolaborasi meningkatkan metode pendidikan SALUD dengan format yang menarik. “Kita bisa menggunakan cara-cara yang mengakar pada budaya dan kearifan bangsa Indonesia yang beragam, sehingga memiliki kedalaman dan dapat diterima dengan mudah bagi anak-anak” ucapnya.

Dinas Perhubungan Provinsi  mengungkapkan, membangun kesadaran akan keselamatan kepada masyarakat bukanlah suatu hal yang mudah. “Kita sudah buat aturan tetapi kadang sulit diterima masyarakat. Tetapi pada masa mudik lalu kami bersama Korlantas Polda Banten terbukti bisa melakukan edukasi dan masyarakat mau mengikuti anjuran pemerintah. Artinya, kolaborasi harus terus dilakukan karena tidak mungkin satu sektor bisa menyelesaikannya sendiri,” tutur Kadis.

Melalui pendidikan SALUD, ia berharap generasi muda dapat menanamkan sikap yang menunjukkan kesadaran yang tinggi akan keselamatan berlalu lintas. Sikap tersebut diantaranya yaitu: kepatuhan sebagai warga negara yang taat hukum; mengajarkan rasa tanggung jawab empati terhadap orang lain sesama pengguna jalan; memahami pentingnya keselamatan di jalan pada usianya baik sebagai penumpang, pejalan kaki, maupun pesepeda; serta mampu mengambil tindakan segera kepada petugas berwenang jika terjadi keadaan darurat di jalan raya.

Persoalan lalu lintas bukan persoalan kecil yang harus dituntaskan, karena menjadi potret kemajuan sebuah bangsa. Data Korlantas Polri menyebutkan, setiap jamnya dua orang meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas. Di Indonesia pada tahun 2021, tercatat ada 103.645 kejadiaan kecelakaan yang mengakibatkan 25.266 korban meninggal dunia, 10.553 korban luka berat, dan 117.913 korban luka ringan. Korban kecelakaan didominasi oleh usia produktif antara 20-49 tahun.

Dinas Perhubungan Provinsi Banten memiliki sebuah program pengenalan dan pembelajaran cara berlalu lintas untuk anak-anak usia dini bekerja sama dengan guru-guru sekolah yang membidangi pendidikan SD/MI. Program ini diimplementasikan di pusat dan berbagai daerah, dilakukan bersama dengan pemangku kepentingan terkait. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu mendorong setiap kota/kabupaten untuk memiliki Taman Lalu Lintas, yang bisa dimanfaatkan untuk mensosialisasikan tentang Gerakan SALUD.

(PPID Dinas Perhubungan Provinsi Banten- RS )


Share this Post